A. Pendahuluan
1. Pengertian
FreeBSD dan Debian sama-sama merupakan sistem operasi yang banyak digunakan untuk OS di server, atau keduanya banyak juga digunakan untuk OS induk, misalnya BSD banyak diturunkan ke OpenBSD, TrueOS, OS X, dll. Debian diturunkan ke Ubuntu, Knoppix, Deepin, dan lain-lain
2. Latar Belakang
Untuk OS yang digunakan pada server kebanyakan tidak menggunakan tampilan GUI, karena hal tersebut akan memperlambat kinerja server dan banyak memakan resource system, maka dari itu cara konfigurasi melalui command line mutlak dipahami dan dikuasai oleh seorang Sysadmin. Kecuali Windows Server yang memang memiliki tampilan GUI
3. Maksud dan Tujuan
Dapat memberikan IP Secara Static pada server
4. Hasil Yang Diharapkan
Server memiliki IP static
B. Alat dan bahan
Virtualbox, bisa juga menggunakan komputer yang diinstall salah satu atau kedua os diatas, atau yang merupakan turunannya (kecuali OS X)
C. Jangka Waktu Pengerjaan
Sekitar 10 menit
D. Tahap Pelaksanaan
Pertama untuk debian, login sebagai root.
~# nano /etc/network/interfaces
tambahkan :
auto iface eth0
address 192.168.1.1
netmask 255.255.255.0
gateway 192.168.1.254
broadcast 192.168.1.255
network 192.168.1.0
dns-nameserver 8.8.8.8 8.8.4.4
#ket : ganti yang huruf tebal dengan konfigurasi yang kamu inginkan
lalu tekan ctrl + x, Y, lalu enter
~# service networking restart
lalu cek ipnya
~# ifconfig
DI FreeBSD
Kalau FreeBSD hampir sama, letak filenya saja yang berbeda. berada di /etc/rc.conf
gunakan ee (easy editor) karena di FreeBSD tidak terinstall nano secara default
sebelumnya jangan lupa masuk ke super user
~# ee /etc/rc.conf
ganti line ifconfig_em0="DHCP"
menjadi
ifconfig_em0="inet 192.168.1.1 netmask 255.255.255.0"
lalu defaultrouter untuk gateway
defaultrouter="192.168.1.254"
untuk save, ctrl+ C, ketik exit lalu enter (untuk exit dengan save) atau quit (exit tanpa save)
lalu
~# /etc/rc.d/netif restart
~# /etc/rc.d/routing restart
~# ifconfig
E. Masalah yang Dihadapi
Perbedaan Command pada FreeBSD dan Debian, atau pada distro lainnya yang masih UNIX-LIKE, mungkin harus menuntut beberapa SYSADMIN untuk menyesuaikan diri dengan beberapa command nya, serta konfigurasinya
F. Kesimpulan
Baik Debian maupun FreeBSD merupakan OS yang banyak digunakan untuk OS server. Selain Gratis, Kedua OS ini juga sangat Powerful karena menggunakan resource yang minim, serta performa yang stabil
G. Referensi
debian.org
freebsd.org
Andy Hidayat (Ayo Belajar FreeBSD Indonesia)
PKL BLC Telkom Klaten
1. Pengertian
FreeBSD dan Debian sama-sama merupakan sistem operasi yang banyak digunakan untuk OS di server, atau keduanya banyak juga digunakan untuk OS induk, misalnya BSD banyak diturunkan ke OpenBSD, TrueOS, OS X, dll. Debian diturunkan ke Ubuntu, Knoppix, Deepin, dan lain-lain
2. Latar Belakang
Untuk OS yang digunakan pada server kebanyakan tidak menggunakan tampilan GUI, karena hal tersebut akan memperlambat kinerja server dan banyak memakan resource system, maka dari itu cara konfigurasi melalui command line mutlak dipahami dan dikuasai oleh seorang Sysadmin. Kecuali Windows Server yang memang memiliki tampilan GUI
3. Maksud dan Tujuan
Dapat memberikan IP Secara Static pada server
4. Hasil Yang Diharapkan
Server memiliki IP static
B. Alat dan bahan
Virtualbox, bisa juga menggunakan komputer yang diinstall salah satu atau kedua os diatas, atau yang merupakan turunannya (kecuali OS X)
C. Jangka Waktu Pengerjaan
Sekitar 10 menit
D. Tahap Pelaksanaan
Pertama untuk debian, login sebagai root.
~# nano /etc/network/interfaces
tambahkan :
auto iface eth0
address 192.168.1.1
netmask 255.255.255.0
gateway 192.168.1.254
broadcast 192.168.1.255
network 192.168.1.0
dns-nameserver 8.8.8.8 8.8.4.4
#ket : ganti yang huruf tebal dengan konfigurasi yang kamu inginkan
lalu tekan ctrl + x, Y, lalu enter
~# service networking restart
lalu cek ipnya
~# ifconfig
DI FreeBSD
Kalau FreeBSD hampir sama, letak filenya saja yang berbeda. berada di /etc/rc.conf
gunakan ee (easy editor) karena di FreeBSD tidak terinstall nano secara default
sebelumnya jangan lupa masuk ke super user
~# ee /etc/rc.conf
ganti line ifconfig_em0="DHCP"
menjadi
ifconfig_em0="inet 192.168.1.1 netmask 255.255.255.0"
lalu defaultrouter untuk gateway
defaultrouter="192.168.1.254"
untuk save, ctrl+ C, ketik exit lalu enter (untuk exit dengan save) atau quit (exit tanpa save)
lalu
~# /etc/rc.d/netif restart
~# /etc/rc.d/routing restart
~# ifconfig
E. Masalah yang Dihadapi
Perbedaan Command pada FreeBSD dan Debian, atau pada distro lainnya yang masih UNIX-LIKE, mungkin harus menuntut beberapa SYSADMIN untuk menyesuaikan diri dengan beberapa command nya, serta konfigurasinya
F. Kesimpulan
Baik Debian maupun FreeBSD merupakan OS yang banyak digunakan untuk OS server. Selain Gratis, Kedua OS ini juga sangat Powerful karena menggunakan resource yang minim, serta performa yang stabil
G. Referensi
debian.org
freebsd.org
Andy Hidayat (Ayo Belajar FreeBSD Indonesia)
PKL BLC Telkom Klaten